Utilization of Geographic Information System (GIS) for Determining the Accordance of the Marine Tourism Pinangsori Sub-district, Tapanuli Tengah District

Tiara Dewi Bugis, Insaniah Rahimah, Fitri Ariani, Emma Suri Yanti Siregar

Abstract


Geographical Information System (GIS) is a computer system used to collect, examine, integrate, and analyze information related to surface of the earth. One of the benefits of using GIS is to determine the suitability of a marine tourism area, which is the purpose of this study, the results showed that the Pinangsori sub-districts "Appropriate" and "Conditionally Fit" to be developed for marine tourism namely for diving tourism (42,29 suitable; 49,68 Ha conditionally suitable) and fishing tourism (49,01 Ha suitable; 100,45 Ha conditionally suitable). Regional carrying capacity of 94 people/day for diving and 8 people/day for fishing tourism.

Keywords


GIS, Suitability of Marine, Diving Tourism, Fishing Tourism

Full Text:

PDF

References


Akliyah. L. S. & Umar. M. Z. (2013). Analisa daya dukung kawasan wisata pantai sebanjar Kabupaten Alor dalam mendukung pariwisata yang berkelanjutan. Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung. 13(2). Halaman 6.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah. (2018). Kabupaten Tapanuli Tengah dalam angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah (2018). Kecamatan Pinangsori dalam angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah.

[DKP] Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara. Rencana Pengelolaan Wilayah Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil (RP-WP3K) Tahun 2017. DKP Provinsi Sumatera Utara.

Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 halaman.

Monteiro, L., & Silva, C. P. da. (2012). Assessing carrying capacity in protected areas trails: The Formosinho Trail – Arrábida Natural Park (Portugal)., Proceedings Monitoring and

Management of Visitors in Recreational and Protected Areas. Stockholm, Sweden. 102–103

Purnomo, H., Sulistyantara, B. & Gunawan A. (2013). Peluang usaha ekowisata di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu Jawa Timur. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 10(4).

-263.

Prahasta, Eddy. (2002). Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep dasar informasi geografis. Bandung: Informatika Bandung.

Sastrohartono, H. (2011). Evaluasi kesesuaian lahan untuk perkebunan dengan aplikasi extensi artificial neural network (ANN. avx) dalam ArcView GIS. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Stiper: Yogyakarta.

Setiawati, I. 2000. Pengembangan Ekowisata Bahari. Prosiding pelatihan untuk pelatih pengelolaan wilayah pesisir terpadu Bogor, 21 – 26 Februari 2000. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB). Bogor.

Suharti. S. R. & Edrus. I. N. (2018). Kondisi ikan karang di perairan Tapanuli Tengah. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 3(2). 105-121. Jakarta.

Qadriyatun, S. A. (2013). Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kota Batam melalui pemberdayaan masyarakat. Pusat pengkajian, pengolahan data dan informasi (P3DI), 4(2). 91-92.

Yulianda F., A. Fahrudin, L. Adrianto, A.A. Hutabarat, S. Harteti, Kusharjani & H.S. Kang. (2010). Kebijakan konservasi perairan laut dan nilai valuasi ekonomi. Pusdiklat Kehutanan

Departemen Kehutanan RI. SECEM-Korea Internasional Coorporation Agency, Bogor.

Yulianda, F. dkk. (2007). Pengembangan wisata bahari dalam pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil berbasis kesesuaian dan daya dukung, studi kasus Pulau Sebesi. Seminar Nasional Pengembangan Pulau-Pulau Kecil dari Aspek Perikanan Kelautan dan Pertanian pada 25 Juni 2007. Departemen Pengelolaan Pesisir dan Lautan Sekoah Pascasarjana IPB. Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/terubuk.49.3.1155-1166

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Tiara Dewi Bugis, Insaniah Rahimah, Fitri Ariani, Emma Suri Yanti Siregar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.